20 Oktober 2011

Menoo! dari Indonesia Menang di Ajang Internasional BlackBerry Partners Fund

Pengguna BlackBerry Indonesia pastinya tahu dan telah install aplikasi Menoo! Yup, Gopego pernah mengulas aplikasi buatan anak bangsa ini beberapa waktu lalu.

Menoo! ikut dalam BlackBerry World Conference Mei lalu sebagai salah satu aplikasi yang telah disetujui RIM untuk smartphone BlackBerry. Sebelumnya Menoo! telah menjadi aplikasi pemenang 2010 Indosat Wireless Innovation Contest. Menoo! tak lain adalah sebuah aplikasi mobile pencari makanan yang diciptakan dan dikembangkan oleh Elasitas Technologies.

Masih terkait dengan aplikasi buatan anak-anak Indonesia itu, berlangsung di San Francisco kemarin, BlackBerry Partners Fund mengumumkan para pemenang dari BBM Competition yang salah satunya adalah Menoo! dari Indonesia.


Kompetisi ini diadakan sebagai bagian dari ajang tahunan BlackBerry Partners Fund Developer Challenge yang tahun ini memasuki tahun keempat penyelenggaraanya. Para pemenang dari kategori ‘Most Addictive Social Apps Using the BBM Social Plartform’ diseleksi oleh tim juri berdasar wilayah. Semua aplikasi selanjutnya dievaluasi dan dinilai berdasar level integrasi dengan BBM socila platform, kualitas dan pengembangan aplikasi untuk kemudahan penggunaannya, level tampilannya dan kreatifitas serta inovasinya.

Terbagi menjadi 5 wilayah: North America; Latin America; Europe, Middle East and Africa; dan Asia Pacific, setiap wilyah itu memunculkan 3 pemenang masing-masing adalah Grand Prize Winner, First Runners-up dan Second Runners-up.

Untuk wilayah Asia Pacific, Menoo! menjadi pemenang First Runners-Up bersama Cricket with Friends buatan Synqua Games (Grand Prize Winner) dan GiftnTake - Personalized Gifts for your Social Friends buatan Risto Mobile Solutions Pte Ltd (Second Runners-up).

Selamat untuk Menoo! dan para kreatif di Elasitas Tecnologies. Semoga bisa terus menciptakan aplikasi kelas dunia lainnya. Bagi Anda yang belum install Menoo! di BlackBerry silakan download Menoo! sekarang juga langsung dari BlackBerry App World.

sumber: gopego

17 Oktober 2011

Panoramic Ball Cam Mampu Tangkap Foto 360 Derajat


Jika Anda pemula dalam dunia fotografi dan masih sering bingung menentukan angle yang tepat untuk menghasilkan sebuah foto yang cantik, mungkin Anda bisa menangkap segala sudut dengan menggunakan perangkat ajaib ini. Sejumlah orang telah menghadirkan inovasi dengan kamera baru yang disebut Panoramic Ball Cam. Apa yang menarik dan mengesankan dari kamera ini?

Kamera ini pada dasarnya sebuah bola yang telah ditanam dengan 36 kamera ponsel dan dirancang untuk menangkap foto-foto panorama 360 derajat. Yang harus Anda lakukan hanya melemparkan kamera ke udara, lalu ketika bola kamera tersebut mencapai titik tertinggi, bola akan mengambil foto dengan 36 kamera sekaligus. View 360 derajat kemudian ditautkan bersama dan dapat dilihat menggunakan program komputer.

View 360 derajat tersebut bisa Anda crop sesuai keinginan, pada bagian manapun. Jika dilihat dari video demo, gambar yang dihadirkan cukup mengesankan. Yang menarik, Anda bisa melihat begitu banyak hal yang tidak pernah sadari, termasuk kehadiran orang-orang di belakang Anda. Bisa membayangkan seperti apa cara kerjanya? Anda bisa menyimak lebih jelas pada video di bawah ini. Tidak ada informasi lebih lanjut kapan kamera ini akan dilepas ke pasar. Yang pasti, harganya tidak akan murah

sumber: gopego

11 Oktober 2011

Steve Jobs Day: 14 Oktober 2011

Steve Jobs, pendiri dan inovator Apple yang meninggal pada 5 Oktober 2011 lalu, telah dimakamkan secara tertutup. Hanya pihak keluarga yang menghadiri pemakaman pada Jumat (7/10/2011). Hingga kini, pihak Apple Inc belum memberikan konfirmasi apakah jadi mengadakan acara yang terbuka untuk umum, untuk mengenang Steve Jobs. Peringatan tersebut malah didahului oleh fans Steve Jobs, dengan mengadakan Steve Jobs Day.

Steve Jobs Day akan diadakan 14 Oktober 2011 secara serempak di seluruh dunia melalui dunia maya. Tribute to Steve Jobs ini digagas oleh penggemar Steve Jobs dari Studiocom. Para fans ini berencana membuat satu hari khusus untuk mengenang inovator Apple yang telah menginspirasi mereka. Sebuah fan page Facebook, website, hingga Twitter telah dibuat untuk menyiarkan acara ini. Semua orang yang mengidolakan atau terinspirasi oleh Steve Jobs, boleh mengikuti acara ini dari negaranya maisng-masing.

Halaman Facebook

Dari halaman Facebook Steve Jobs Day 2011, sebanyak 2.056 orang sudah melakukan like dan 26.287 orang telah membicarakan hari tribute ini. Fan page ini menampilkan video-video inspiratif selama Steve Jobs hidup, memberi kesempatan bagi penggemar untuk menyampaikan belasungkawa, dan program Steve Jobs Day itu sendiri. Pada tanggal 14 Oktober nanti, halaman ini akan menampilkan ucapan-ucapan belangsungkawa dari para penggemar Steve Jobs.

Akun Twitter

Akun Twitter @SteveJobsDay sudah di-follow oleh 924 followers. Pada tanggal 14 Oktober mendatang, para follower akan diajak untuk melakukan tweet dengan hastag #stevejobsday yang akan di-retweet oleh akun tersebut. Isi tweet dapat berupa testimoni tentang kinerja Steve Jobs di Apple yang menginspirasi, bisa pula menceritakan tentang poduk Apple favorit, tentang produk Apple pertama yang dimiliki, alasan mengapa mengagumi Steve Jobs, atau bagaimana Steve Jobs menginspirasi hidup.

Alamat Website

Alamat website http://www.stevejobsday2011.com/ didedikasikan untuk Steve Jobs Day. Dalam website, dijelaskan bagaimana acara Steve Jobs Day ini digelar. Juga disebutkan di sana, bagi penggemar Steve Jobs yang ingin mengirimkan e-mail belasungkawa, yang memang disediakan oleh Apple, tinggal meng-klik link yang telah disediakan. Selain itu, alamat web ini juga memberikan kesempatan bagi yang ingin melakukan melakukan donasi untuk penderita kanker, sebagai penghargaan kepada Steve Jobs yang meninggal akibat kanker pankreas. Link donasi ada dalam website tersebut.

Tampil Seperti Steve

Pada tanggal 14 Oktober nanti, para penggemar Steve bisa berpenampilan seperti Steve Jobs dengan mengenakan kaus hitam dan celana jeans biru. Foto-foto diharapkan dipasang pada profil picture Facebook atau di-tag ke halaman Steve Jobs Day 2011. Foto juga bisa di-tweet ke akun Twitter @SteveJobsDay. Semua foto akan ditayangkan di akun Twitter, halaman Facebook, dan website pada tanggal 14 Oktober 2011.

sumber: kompas

07 Oktober 2011

Tributes To Steve Jobs

Menyusul kabar meninggalnya Steve Jobs, jutaan ucapan duka cita publik berdatangan mulai dari individu, perusahaan dan media di seluruh dunia. Dari posting di Twitter dan pernyataan resmi berbagai perusahaan, sampai dari Apple fans yang berkumpul di luar Apple Store untuk menunjukkan rasa hormat bagi visioner yang telah mengubah begitu banyak sendi kehidupan.

Gopego merangkum apa yang diberikan para sejawat dan teman Steve Jobs, juga pada fans Apple dalam gambar-gambar berikut:

1. Apple Homepage


Segera setelah pengumuman meninggalnya Steve Jobs oleh CEO Apple Tim Cook, Apple homepage menjadi halaman tribute untuk sang pemimpin visioner. Didesain dalam bentuk klasik, homepage Apple.com menampilkan wajah Steve Jobs dengan background putih.



2. Google



Sebuah penghargaan sederhana namun sangat eksklusif diberikan Google untuk kepergian Steve Jobs. Saat Anda membuka homepage Google.com Anda akan menemukan: “Steve Jobs, 1955-2011” dan ter-link ke Apple tribute page.


3. Candles and iPhone Tribute



Lilin, bunga dan sebuah iPhone dengan wajah Steve Jobs terpampang di screen are screen. Semua itu bisa dijumpai di luar Apple Store yang teletak di West 66th Street, New York City, pada 5 Oktober 2011.



4. Mark Zuckerberg



Pendiri Facebook Mark Zuckerberg menulis sebuah update status di halaman Facebook miliknya untuk memberikan penghargaan terakhir bagi Steve Jobs. Status itu ia tulis beberapa menit setelah kabar meninggalnya Steve Jobs sampai di telinganya.

“Steve, thank you for being a mentor and a friend. Thanks for showing that what you build can change the world. I will miss you.”

Dalam 2 jam, status Zuckerberg itu mendapatkan lebih dari 150.000 ‘like’ dan di-share lebih dari 12.000 kali.



5. Di luar Apple Stores



Surina Shukri, seorang warga New York, menyalakan sebuah lilin sebagai bentuk duka cita atas meninggalknya Steve Jobs. Beberapa menit setelah kabar Jobs meninggal, kerumunan mulai tampak memadati Apple Stores termasuk Apple Store di 5th Avenue New York. Monitor yang ada di Apple Stores juga menampilkan tribute yang ada di Apple website.




6. Engadget.com



Situs-situs teknologi dan gadget tak luput memberikan tribute untuk Steve Jobs, termasuk Engadget.com. Melalui sebuah postingnya, Engadget memasang foto Steve Jobs dengan sebuah kalimat: “Because the people who are crazy enough to think they can change the world are the ones who do.” Itu adalah kalimat yang dipakai Apple dalam kampanye ‘Think Different’




7. Fans setia Apple



Pengunjung Apple store bisa melihat tampilan homepage dari Apple website yang mengumumkan kematian founder sekaligus mantan CEO Apple, Steve Jobs. Gambar diambil hari ini (5 Okt, waktu Amerika) di Pasadena, California.




8. BoingBoing.net



Blog populer BoingBoing.net menciptakan grafis unik untuk menghormati Steve Jobs. Situs ini merubah tampilan menjadi bentuk yang mengingatkan user akan interface dari komputer Macintosh model lama.



9. ‘Think Different’ Flowers



Steve Jobs juga dikenang di luar Apple Store di Fifth Avenue, New York. Gambar diambil 5 Oktober 2011. Tampak bunga diletakkan di trotoar jalan dengan tulisan ‘Keep Thinking Different’ yang mengingatkan kita pada kampanye ‘Think Different’ dalam sejarah Apple Inc.



Well, begitu banyak yang berduka atas kepergian Jobs. Anda bisa membaca ucapan dan kesan petinggi perusahaan IT dunia di sini. Jika Anda adalah Apple fans, barangkali Anda juga tengah menantikan buku biografi Steve Jobs yang di dalamnya mengulas seluruh kehidupan Jobs. Sembali menanti rilis biografi Jobs di bulan November, Anda juga bisa download kumpulan artikel tentang Steve Jobs yang tersedia dalam bentuk ebook buatan majalah Fortune atau pilih saja graphic novel Steve Jobs yang dirilis situs bisnis Forbes.

Namun ada hal sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan kecintaan Anda pada Steve Jobs. Ikuti saja perayaan ‘Steve Jobs Day’ di 14 Oktober nanti yagn digagas oleh sebuah creative agency bernama Studiocom.

sumber: gopego

Ucapan dan Pemikiran Steve Jobs Semasa Hidup

Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple, disebut-sebut sebagai salah satu orang paling berpengaruh di abad ini, baik dalam bisnis maupun inovasi teknologi. Ia menjadi begitu fenomenal dengan melahirkan banyak pemikiran yang berharga dan bisa dikenang. Legenda Apple ini meninggal pada Rabu (5/10/2011) setelah berjuang melawan kanker pankreas. Lantas apa saja pemikiran-pemikirannya semasa hidup? Berikut ini beberapa pernyataan yang dilontarkannya.


Pidato Steve Jobs di Stanford University pada 2005
"Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah cara yang paling efektif untuk berani membuat keputusan besar dalam hidup. Karena segala harapan, kebanggaan, rasa malu, serta ketakutan terhadap kegagalan akan tidak berarti jika dihadapkan dengan kematian. Mengingat bahwa kita akan mati adalah cara terbaik untuk menghindari pemikiran takut gagal. Tidak ada alasan untuk Anda tidak mengikuti kata hati Anda."

"Waktu Anda sangat terbatas. Jangan terperangkap oleh dogma yang membuat Anda hidup di pemikiran orang lain. Jangan biarkan gangguan dari opini orang lain mengalahkan suara hati Anda."


Konferensi AllthingsD pada 2010
"Tidak ada hal yang lebih menyenangkan daripada menerima e-mail dari seseorang yang tidak saya kenal di berbagai belahan dunia yang baru saja membeli iPad. Ia menceritakan pengalamannya menggunakan iPad dan menyatakan bahwa iPad merupakan produk teknologi paling keren yang ia bawa pulang ke rumah sepanjang hidupnya. Itulah yang membuat saya untuk terus bertahan. Itulah yang menguatkan saya pada 5 tahun lalu, 10 tahun lalu, ketika semua kesempatan hampir tertutup. Dan, ini yang akan terus menyemangati saya pada lima tahun ke depan, apa pun yang akan terjadi."


Wawancara dengan majalah "Playboy" pada 1985
"Saya tidak berpikir akan bekerja sekeras ini untuk sesuatu, tapi bekerja untuk Macintosh adalah pengalaman paling menarik dalam hidup saya. Ketika kami selesai presentasi pada rapat pemegang saham, semua orang di auditorium berdiri dan memberi penghargaan dengan melakukan standing ovation selama lima menit. Itu merupakan hal yang tidak akan saya lupakan. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kami bisa menyelesaikan proyek ini. Dari situ, semua orang mulai menitikkan air mata."


Peluncuran produk Apple pada Juni 2011
"One more thing...."



Wawancara dengan "Business Week" pada 2004
"Inovasi datang ketika orang bertemu di jalan atau bercakap-cakap di telepon pada pukul 22.30 tentang sebuah ide. Atau, inovasi itu ketika mereka sadar ada sesuatu yang bisa dipecahkan terhadap sebuah masalah. Atau, ketika pada sebuah pertemuan dengan enam orang yang dihubungi oleh seseorang karena dia pikir menemukan suatu ide yang akan menghasilkan sesuatu yang hebat dan semua orang mendengarkan dengan antusias."


Wawancara dengan "Fortune Magazine" pada 2000
"Di benak sebagian besar orang, desain itu berarti hanya untuk menutupi sesuatu dan interior adalah sebuah dekorasi. Desain dan interior tak lebih dari produk kain untuk gorden dan sofa. Tapi buat saya, tidak ada yang lebih berharga dari sebuah desain. Ini merupakan jiwa dari setiap kreasi manusia yang mampu menginformasikan tiap-tiap lapisan yang ada dari produk maupun jasa yang dihasilkan."



Wawancara dengan "Wired" pada 1996

"Teknologi membuat hidup kita lebih mudah. Ini bisa menyentuh berbagai sisi kehidupan seseorang yang kita pikir tidak akan bisa. Anda mungkin memiliki anak yang kurang sempurna dan bisa membentuk komunitas dengan orang tua lain yang memiliki pengalaman serupa sehingga bisa mendapatkan informasi medis, dukungan, serta informasi obat-obatan yang sangat berguna."

sumber: kompas

Steve Jobs Dulu Anak yang Diadopsi

Sebagai seorang tokoh besar, salah satu pendiri perusahaan raksasa Apple, sekaligus tokoh visioner dunia, Steve Jobs terlahir dan memulai kehidupan masa kecilnya tidak dalam kondisi layaknya anak dari sebuah keluarga normal.

Kedua orangtua kandungnya, Joanne Schieble dan Abdulfattah Jandali, pria kelahiran Suriah, adalah pasangan kekasih yang masih berstatus mahasiswa saat Steve dilahirkan ke dunia. Steve lahir di San Francisco, AS, 24 Februari 1955. Mereka lalu menyerahkan Steve untuk diadopsi pasangan lain.

Hanya berselang beberapa bulan setelah Steve diadopsi, Schieble dan Jandali menikah resmi, lalu memperoleh keturunan, seorang anak perempuan bernama Mona, yang tidak pernah tahu dan kenal kakak kandungnya hingga dewasa.

Steve diadopsi pasangan Paul dan Clara Jobs asal California. Mereka tinggal dan membesarkan Steve di Lembah Silikon, kawasan industri elektronik di AS. Walau berlatar belakang ”menyedihkan”, Steve mampu membuktikan dirinya menjadi orang yang sangat berbakat dan bervisi jauh ke depan.

Saat remaja, Steve menghabiskan masa liburan musim panas di masa SMA dengan bekerja magang di perusahaan Hewlett Packard di Palo Alto. Saat itulah dia bertemu dan menjalin pertemanan dengan Steve Wozniak, perancang mesin komputer. Wozniak berhasil membangun sebuah mesin komputer yang dinamai Steve, Apple I. Keduanya kemudian mendirikan perusahaan bernama Apple, yang awalnya bermula dari garasi di sebuah rumah di Los Altos.

Pada tahun 1976 Steve mampu menjual 50 unit Apple I ke sebuah toko elektronik setempat dengan membuat mereka bisa membeli dengan cara mencicil. Steve berhasil menjual Apple I tanpa harus mencari pinjaman atau bantuan pemilik modal dengan iming-iming bagi keuntungan.

Keuntungan yang didapat diputar kembali oleh Steve dan Wozniak untuk membangun Apple II, yang kembali sukses dijual di pameran komputer California tahun 1977. Pada tahun itu, mereka resmi mendirikan perusahaan komputer Apple setelah Steve berhasil meyakinkan seorang pengusaha lokal, Mike Markkula, untuk menyuntikkan dana 250.000 dollar AS.

Pernah ditendang Apple

Walau ikut mendirikan, pada tahun 1985 Steve dikeluarkan dari Apple lantaran dianggap ”tak dapat dikontrol”, dengan ide-idenya, serta tidak punya kemampuan manajerial. Ditendang dari Apple, Steve malah kembali membuktikan kehebatannya. Dia membuat Komputer NeXT dan membeli sebuah perusahaan grafis dari sutradara film Star Wars, George Lucas, seharga 10 juta dollar AS. Dia mengganti nama perusahaan menjadi Pixar, yang kemudian ”banting setir” mengembangkan perangkat keras animasi.

Komputer animasi rancangan Pixar laku dibeli dan dipakai banyak perusahaan film animasi, termasuk Walt Disney. Terobosan itu membuahkan hasil. Pada tahun 1995 Pixar sukses membuat film animasi Toy Story dengan keuntungan 350 juta dollar AS. Kesuksesan itu disusul dengan film A Bug’s Life”, Finding Nemo, dan Monster Inc.

Sekali lagi, Apple dipaksa mengakui kehebatan Steve. Mereka membeli komputer NeXT senilai 400 juta dollar AS sekaligus menarik kembali Steve pada tahun 1996. Setahun berselang Steve menjadi CEO. Pasca-kembalinya Steve, Apple maju pesat. Produk-produk revolusioner dan laku macam iPod, iPhone, dan Macbook Air yang supertipis (2008) pun lahir. Pundi-pundi kekayaan Steve bertambah gemuk. Pada tahun 2010 dia mencatat kekayaan senilai 8,3 miliar dollar AS.

Walau sukses, kondisi kesehatan Steve, yang menganut dan menikah dalam prosesi agama Buddha pada tahun 1991, memburuk. Dia menderita kanker pankreas pada tahun 2003. Hanya sedikit orang di lingkar dalam Apple yang tahu penyakitnya.

Pada tahun 2004 dia terpaksa menjalani sebuah pembedahan dan tahun 2009 dia mengambil cuti besar selama enam bulan dan kemudian menjalani operasi transplantasi hati pada bulan April. Dua tahun kemudian, Apple mengumumkan Steve akan keluar akibat kondisi kesehatannya. Dia ”pergi” dalam usia 56 tahun, meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

sumber: kompas

Visi Steve Jobs Definisikan Abad XXI

Saat dunia membutuhkan lebih banyak orang seperti dia, Steve Jobs justru meninggalkan dunia pada usia relatif muda, 56 tahun. Salah satu pendiri Apple Inc itu meninggal di rumahnya di Palo Alto, California, Amerika Serikat, Rabu (5/10/2011), karena sejenis kanker pankreas langka. Tidak berlebihan jika Jobs, dengan visi dan karyanya, disebut sebagai orang yang telah mendefinisikan abad ke-21, era yang sejak lama diimpikan sebagai abad teknologi.

Dekade pertama abad ini berlalu nyaris membosankan. Mimpi penulis Arthur C Clarke dan sutradara Stanley Kubrick bahwa pada 2001 manusia sudah menjelajah ke planet lain belum terwujud. Hingga kini belum ada robot berkulit manusia berkeliaran di jalan seperti di film Terminator.

Adalah Jobs dengan visi masa depannya yang mewujudkan sebagian mimpi fiksi ilmiah jadi kenyataan. Ini bermula pada 2001 dengan peluncuran iPod, alat pemutar musik digital mini, yang serta-merta menggeser kemasyhuran Walkman dari abad sebelumnya.

Kesuksesan iPod, didukung iTunes, disusul berturut-turut iPhone pada 2007 dan iPad pada 2010. Produk terakhirnya—yang berbentuk seperti sabak, papan tulis dari batu berbingkai—inilah yang mengguncangkan dunia dan mengubah cara hidup orang dari abad-abad lampau, mulai dari cara membaca buku, melihat peta, menonton film, bermain musik, sampai bermain catur.
Fokus dan intuitif

Jobs tak sendirian mewujudkan itu semua. Alat pemutar musik digital, telepon pintar, dan komputer tablet sudah ada sebelum iPod, iPhone, dan iPad beredar. Namun, sejarah mencatat, produk Apple mengguncang dunia. ”Ini bukan soal budaya pop, bukan soal membodohi orang, dan bukan soal meyakinkan orang untuk menginginkan benda yang tak mereka inginkan. Kami membuat apa yang kami inginkan. Dan, saya pikir kami cukup baik menjalankan disiplin untuk memikirkan, apakah orang lain juga akan menginginkannya,” ungkap Jobs kepada majalah Fortune, 2009.

Keuntungan materi bukan menjadi tujuan utama Jobs. Salah satu nilai dasar yang ia tanamkan di Apple Inc, ”Buatlah sesuatu yang memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, sesuatu yang bisa ’membuat lekukan di alam semesta’. Saat itu tercapai, keuntungan materi akan mengikuti dengan sendirinya.”

Nilai dasar lain yang Jobs terapkan adalah kebersahajaan dan fokus. Bersahaja seperti terlihat dalam desain produk-produk dan fokus dalam arti tak mudah tergoda arus pasar. ”Itu diawali dengan berkata tidak pada 1.000 hal untuk memastikan kami tak masuk ke jalur yang salah atau berusaha melakukan terlalu banyak hal. Kami selalu berpikir tentang pasar baru yang bisa kami masuki, tetapi hanya dengan berkata tidak, kami bisa berkonsentrasi pada hal-hal terpenting,” ungkap Jobs, seperti dikutip BusinessWeek, Oktober 2004.

”Jangan biarkan opini orang-orang mengubah suara batin Anda. Yakin dan ikutilah suara hati dan intuisimu. Hal-hal lain hanyalah faktor sekunder,” kata Jobs.

sumber: kompas

Apple Effect: Bagaimana Steve Jobs Menguasai Dunia

Terkait kematian Steve Jobs, mata dunia serta-merta tertuju pada Apple Inc. Ya, sepertinya hingar-bingar rilis iPhone 4S sehari sebelum kematian Jobs menjadi sedikit terlupakan. Sebagai gantinya, media dan situs-situs gadget menulis tentang Steve Jobs dan apa yang telah dia perbuat sehingga mampu menjadikan Apple Inc. sebesar sekarang.

Salah satu media yang menulis hal tersebut adalah CSmonitor. Melalui korespondennya, Alan Webber, CSmonitor mengisahkan bagaimana Apple sebagai sebuah perusahaan dan Steve Jobs sebagai pemimpinnya telah merubah cara pandang dunia melalui teknologi dan inovasi.

Webber mengatakan pertama kali bertemu Steve Jobs pada 1991. Saat itu Webber merupakan managing editor di Harvard Business Review (HBR). Webber melakukan perjalanan dari Boston ke Silicon Valley untuk melihat sendiri apa yang terjadi di markas Apple. Webber baru saja memberikan presentasi untuk sebuah kelas di Universitas Stanford di Palo Alto, California, saat Jobs muncul dan memulai percakapan dengannya.

“Artikel itu bagus,” kata Jobs. “Salah satu artikel terbaik yang pernah saya baca. Anda benar dengan menyebutkan bukan sebagai komputer, melainkan komputasi.”

Jobs kemudian berbicara tentang sebuah artikel yang baru saja diterbitkan di edisi HBR Juli 1991, ditulis oleh Andy Rappaport dan Shmuel Halevi berjudul “Perusahaan Komputer Yang Tidak Punya Komputer”. Sebenarnya itu artikel provokatif yang datang pada saat Amerika Serikat gugup menyaksikan perusahaan-perusahaan Jepang menguasai lebih dari 40 persen pasar laptop Amerika. Perusahaan Jepang juga telah memimpin dalam produksi memory chip dan menjadi persaing perusahaan-perusahaan Amerika dalam produksi superkomputer.

Artikel itu meminta Amerika untuk tidak khawatir. Itu karena masa depan bukan ada di komputer tapi ada dalam komputasi. “Mendefinisikan bagaimana komputer digunakan, bukan bagaimana mereka diproduksi, akan menciptakan nilai nyata - dan dengan demikian kekuatan pasar, lapangan kerja, dan kekayaan - dalam 10 tahun mendatang,” begitulah isi artikel itu. “Sebuah perusahaan komputer adalah sumber utama komputasi untuk pelanggan.”

Komputer adalah sebuah ‘hal’, sementara apa yang orang inginkan bukanlah ‘hal’ tetapi untuk melakukan ‘banyak hal’.

Dengan wawasan strategis yang ia miliki, Jobs telah membawa Apple menjadi perusahaan paling dikagumi di dunia. Menurut majalah Fortune hal itu telah berjalan selama empat tahun. Jobs telah membuat Apple menjadi pusat hiburan favorit dunia, mendengarkan gagdet, membaca gagdet, menonton gagdet, hal-hal yang sebelumnya mustahil dilakukan dengan gagdet.

Tentu saja menjadi penting untuk memiliki hardware sehingga aplikasi memiliki wadah yang tepat. Dan dalam pandangan Jobs, hardware itu harus luar biasa dan berbeda dari lainnya. Hardware itu harus didesain sempurna dan berbeda. Jika dilihat dan dirasakan, disentuh dan didengar suaranya, maka semua user interface pada hardware itu kemudian digodok oleh Apple dan masuk dalam ranah bisnis. Setidaknya, begitulah wujud produk-produk Apple di mata Webber.

Dan kini Apple telah menjadi perusahaan kelas dunia. Ada banyak hal yang menjadikan publik terkagum-kagum pada Apple dan kepemimpinan Steve Jobs namun Webber mencatat 3 pemberitaan yang ia katakan layak untuk dicermati:

1. Meskipun 45.000 karyawan Apple tampaknya masih dinilai terlalu sedikit namun Apple telah mengungguli ExxonMobil sebagai perusahaan yang paling kaya di dunia. Itu adalah pencapaian yang sangat mengejutkan.

2. Saat perekonomian AS terperosok dalam resesi tak henti-hentinya dan pemerintah AS tidak dapat menyelesaikan hutangnya, Apple justru memiliki cadangan uang tunai $76 miliar yang diakui lebih besar dari apa yang dimilik pemerintah federal Amerika.

3. Jobs mengumumkan pengundurkan dirinya akhir Agustus lalu dari posisinya sebagai CEO Apple. Pengumuman yang seharusnya biasa saja bagi seorang CEO itu justru menimbulkan pertanyaan, spekulasi, dan curahan perhatian yang sangat besar bagi Jobs dan Apple.

Seberapa seriuskah sakit Jobs? Apa dampak pengunduran diri Jobs terhadap produk Apple? Seberapa kuat Tim Cook dan seluruh tim tanpa Jobs? Dapatkah mereka terus menciptakan inovasi seperti Jobs?

Tapi ada juga pertanyaan lain, yang dianggap Webber lebih relevan: Saat Jobs tak lagi jadi CEO, menandai sebuah tonggak bersejarah dalam perjalanan panjang Apple, apa yang bisa diambil oleh para pebisnis Amerika? Jika kita menggunakan transisi kepemimpinan di Apple ini sebagai kesempatan untuk refleksi diri, pelajaran berharga apa yang bisa dipetik oleh Amerika (dan negara lain) tentang manajemen, filsafat dan praktek bisnis?

Well, kini setelah 20 tahun sejak Jobs memuji artikel HBR itu, perekonomian AS dan perusahaan besar AS telah manjadi sebuah kekuatan utuh. Jika saat itu Rappaport dan Halevi menulis dalam artikelnya tentang kekhawatiran adanya tantangan dari Jepang maka hari ini, China telah menjulang sebagai saingan ekonomi yang mendominasi pasar dunia.

Pada tahun 1991, pekerjaan manufaktur dipindah ke luar negeri dan kekhawatiran menghantui industri Amerika. Hari ini, dengan 9,2% pengangguran, sebagian besar akibat kerugian di basis manufaktur AS, kekhawatiran tersebut telah menjadi kenyataan.

Sebaliknya, melalui Apple, Steve Jobs telah membuat kekhawatiran itu menjadi tidak perlu. Saat kembali ke Apple pada tahun 1997, Steve Jobs segera mengatasi semua masalah yang ada. Jobs memperbaiki dan merampingkan organisasi, menyingkirkan tim yang bersaing, mengatakan pada pegawai bahwa mereka harus berjuang untuk perusahaan, bukan melawan satu sama lain.

Tapi pelajaran yang paling penting dari Apple, menurut Regis McKenna, Kepala Marketing dan Public Relations di Silicon Valley, “Lihatlah semua hal dengan cara pandang yang tidak biasa. Cara pandang itu termasuk desain produk dan user experience secara keseluruhan. Apple selalu berusaha untuk melakukannya secara berbeda dan melakukannya lebih baik dari perusahaan lain. Inovasi memungkinkan Anda untuk mendapatkan perhatian dari pasar dan tidak peduli seberapa baik Anda, Anda selalu bisa melakukannya lebih baik. Apple menunjukkan nilai yang patut dicontoh yaitu selalu berjuang untuk kesempurnaan.”

Dan itu semua menjadi mungkin bagi Apple di bawah kepemimpinan Steve Jobs. Kini setelah Jobs pergi untuk selamanya, peninggalan Jobs akan dikenang dunia termasuk filosofi hidupnya baik sebagai pebisnis, ilmuwan dan manusia seutuhnya.

sumber: gopego

Mahasiswa Drop Out yang Merevolusi Jagat Teknologi

Steve Jobs adalah mahasiswa gagal. Dia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya. Namun meski mengalami masa-masa susah kala memutuskan drop out, Jobs menyatakan keluar dari kuliah adalah salah satu keputusan terbaiknya.

Tahun 1972, Jobs masuk kuliah di Reed College di Portland, Oregon. Dia memutuskan drop out setelah baru 6 bulan kuliah. Jobs merasa tidak cocok dan tidak mau menghamburkan uang orang tua untuk ongkos kuliah.

"Aku secara naif memilih universitas yang ongkosnya hampir semahal Stanford dan semua tabungan orang tua dihabiskan untuk biayanya. Setelah 6 bulan, aku tak bisa melihat manfaatnya. Aku tak punya ide apa yang ingin kulakukan dengan hidupku dan bagaimana universitas akan membantu menemukannya. Aku menghabiskan semua uang yang ditabung orang tua selama hidup mereka," kata Jobs dalam pidato upacara wisuda di Stanford University tahun 2005.

"Jadi aku putuskan drop out dan percaya semuanya akan baik-baik saja. Cukup menakutkan waktu itu, namun ketika melihat ke belakang itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah kubuat," ucapnya seperti detikINET kutip dari Washington Post, Kamis (6/10/2011).

Masa-masa Susah

Jobs mengenang bahwa sesudah drop out adalah masa-masa susah. Jobs terpaksa menggelandang karena tak punya kamar. Ia tidur di lantai kos temannya. Dia menjual botol minuman untuk mendapat uang agar bisa makan. Namun Jobs mengaku menikmatinya.

Dia juga mengambil kelas seni kaligrafi untuk mengasah intuisinya dalam masa-masa awal drop out. Jobs mengaku pelajaran itu membantunya mendesain susunan tipografi di komputer Mac.

Sesudah DO, perjalanan hidup Jobs berliku-liku. Dia pernah ditendang dari Apple pada tahun 1984. Padahal, Apple adalah perusahaan yang didirikannya bersama Steve Wozniak. Namun ia kembali sukses dengan menjadikan studio film Pixar bertaji di industri film animasi. Dia kembali pada Apple tahun 1997, lalu menjadikannya begitu jaya.

Ya, meski berstatus mahasiswa DO dan berulangkali ditimpa kesulitan, Jobs akhirnya sukses besar. Ia merevolusi dunia teknologi dengan kehadiran iPod, iPhone dan tentunya iPad. Produk-produk tersebut laku keras dan memaksa kompetitor bekerja keras melawan sepak terjang Apple.

Inilah nasehatnya untuk para lulusan Stanford pada akhir pidatonya tersebut:

"Waktu Anda terbatas, jangan sia-siakan untuk menjalani kehidupan seperti orang lain. Jangan terjebak pada dogma, yang adalah hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan opini orang lain menenggelamkan suara di dalam Anda. Yang paling penting, beranilah mengikuti hati dan intuisimu yang entah bagaimana sudah tahu sesungguhnya Anda ingin menjadi apa,"

sumber: detikinet

Steve Jobs Pancing 10.000 Tweet per Detik

Berpulangnya sang visioner Steve Jobs memancing reaksi online terbesar sepanjang sejarah. Ada 10.000 tweet bermunculan setiap detiknya, mengucapkan belasungkawa dan mengenang sang legenda dunia teknologi.

Lima topik yang berkaitan dengan tutup usianya pencipta iPhone dan iPad ini pun menghiasi trending topic, antara lain #RIP Steve Jobs, #ThankYouSteve, #iSad, STAY HUNGRY dan Apple II.

Menurut firma monitoring media sosial SR7, reaksi publik di ranah online ini mengalahkan peristiwa besar yakni penampilan Beyonce di MTV Video Music Awards saat dia mengumumkan tengah mengandung. Kabar kehamilan Beyonce kala itu mencetak rekor 8.868 tweet per detik.

Peristiwa besar lainnya yang membuat tweet di Twitter membludak adalah pertandingan World Cup Soccer wanita antara Jepang melawan Amerika Serikat Juli silam dengan 7.196 tweet per detik.

Tewasnya tokoh kunci di balik tragedi World Trade Centre Osama bin Laden pun menghebohkan jagad mikroblogging yang menghasilkan 5.000 tweet per detik.

Tak lupa, 5.530 tweet dihasilkan per detiknya saat terjadi gempa dan tsunami di Jepang Maret silam. Dan 3966 tweet per detik meramaikan perhelatan pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton dari Inggris beberapa waktu lalu.

Dilansir Bignewsnetworks dan dikutip detikINET, Kamis (6/10/2011), menurut Twitter, sepanjang 2010, rata-rata tweet yang dihasilkan berkisar di angka 600 tweet per detik.

sumber: detikinet

05 Oktober 2011

Angklung Plus Apple = Tra-Digi


Angklung yang telah menjadi warisan budaya dunia digabungkan dengan iPod pada Festival Bambu Nusantara 5 yang bertempat di Sasana Budaya Ganesha, Bandung. Angklung yang disebut dengan Tra-Digi ini menggunakan perangkat lunak dari Apple agar bisa menimbulkan bunyi.

"Pengembangan teknologi ini bermula pada tahun 2009 di mana musik digital sedang meledak. Hasim Ghozali lah yang menciptakan teknologi ini," kata Herman Susanto dari Made in Indonesia yang menaungi Tra-Digi. "Saat itu, pak Hasim berpikir bukan hanya alat modern saja yang bisa didigitalisasi, tapi tradisional pun bisa," ungkap Herman saat ditemui di Festival Bambu Nusantara 5, Sabtu (1/10) kemarin.

Hasim sudah menciptakan sepuluh Tra-Digi hingga sekarang dan tersebar di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat, Tra-Digi sudah masuk Musical Instrumen Museum (MIM). Selain itu, Tra-Digi juga sudah memasuki negara tirai bambu, Cina. Sisanya, tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

"Tra-Digi menggunakan perangkat lunak dari apple. Anklung-anklung tersebut diwadahi oleh sebuah peti yang menggunakan ukiran dari Jepara. Di dalam peti tersimpan perangkat lunak yang diprogram untuk menggetarkan angklung," jelas Herman. Tra-Digi bisa memainkan lagu-lagu yang berformat midi atau DVD, lagu yang berformat MP3 atau MP4 tidak bisa dimainkan.

Sekarang, Made In Indonesia sedang mengembangkan Tra-Digi versi kecil. "Sekarang masih hanya untuk pameran, karena alat ini masih cukup besar. Dan kami sekarang sedang fokus untuk menghasilkan versi kecilnya," tambahnya.

sumber: national geographic indonesia

04 Oktober 2011

Rahasia Nyamuk Berburu Manusia


Ilmuwan Amerika Serikat (AS) mempelajari jalur terbang nyamuk guna mengetahui cara serangga ini menemukan manusia. Kini rahasia itu akhirnya terungkap. Bagaimana?

Entomolog University of California, Riverside mengatakan, karbon dioksida (CO2) yang manusia hembuskan dan bau kulit manusia memberi petunjuk penting pada nyamuk betina saat memburu manusia seperti ditulis Thaindian.

Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebarkan penyakit seperti malaria, demam berdarah dan demam kuning menjadikan CO2 sebagai sinyal pertama saat mendeteksi keberadaan manusia, kemudian setelahnya mengikuti bau kulit targetnya.

Hal ini diketahui dari video menampilkan nyamuk yang dilepas di lorong angin kemudian diberi CO2 dan bau kulit.

“Hasilnya, respon nyamuk pada bau kulit lebih lama dibanding pada CO2. Reseptor CO2 nyamuk membuat serangga ini dapat merespon CO2 secara instan dan bau kulit baru menjadi penting saat nyamuk berada dekat manusia yang akan digigit,” papar entomology Ring Carde.

sumber: inilah